Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Richard, secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas kebijakan pengembangan kawasan transmigrasi Tumbang Jutuh-Bereng Balawan. Acara berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Bupati Gunung Mas, Kamis (4/9/2025).

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Baryen, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Kantor Pertanahan, perangkat daerah, dan perwakilan Kecamatan Rungan. Selain itu, tim Ekspedisi Transmigrasi Patriot dari Universitas Gadjah Mada turut hadir memberikan kontribusi dalam diskusi tersebut.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah menekankan pentingnya pengembangan kawasan transmigrasi sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan, sehingga kawasan transmigrasi berpeluang menjadi pusat ekonomi baru jika potensi alamnya dikelola dengan baik.

“Kami berharap melalui FGD ini, berbagai pemangku kepentingan dapat menyatukan visi dan langkah konkret dalam mengembangkan kawasan transmigrasi yang berkelanjutan dan berdaya saing,” ujarnya.

FGD ini bertujuan untuk menggali berbagai masukan, tantangan, peluang, serta langkah-langkah strategis oleh pemerintah daerah dalam pengelolaan kawasan transmigrasi, demi mewujudkan program yang efektif dan berdampak positif bagi masyarakat lokal.

Foto Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Richard
Secara Resmi Membuka kegiatan

Pembangunan transmigrasi merupakan upaya penyebaran penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya yang ditujukan antara lain untuk mendukung pembangunan daerah dan sekaligus memperluas lapangan kerja dan memperbaiki taraf hidup masyarakat Kabupaten Gunung Mas.

Usaha tersebut dilakukan karena persebaran penduduk yang kurang seimbang, khususnya bilamana dikaitkan dengan persebaran potensi sumber daya alam. Daerah-daerah yang padat penduduknya tetapi memiliki daya dukung yang terbatas menghadapi berbagai permasalahan, antara lain penguasaan lahan pertanian per rumah tangga petani menjadi sangat sempit, kesempatan kerja sangat terbatas, cepatnya proses urbanisasi dengan disertai tumbuhnya pemukiman yang kurang memenuhi syarat kehidupan yang layak. Sebaliknya daerah yang jarang penduduknya, tetapi masih memiliki daya dukung yang cukup tersedia, memerlukan tambahan tenaga kerja dan investasi. Setiap tindakan di seluruh kegiatan di bidang transmigrasi dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan agar sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat termanfaatkan secara berkelanjutan.